Menjemput Impian

Ditulis pada : 23 April 2008

Seorang remaja yang bekerja di sebuah Universitas, yang bernama Budi, dia adalah anak yang rajin dan gigih yang selalu berusaha dan tampang nyerah, budi di kenal baik dengan temen temennya dan temen nya sangat banyak di setiap fakultas bahkan universitas yang ada. Kebiasaan Budi adalah traveling dan main game itulah hobi nya tapi dengan hobi seperti itu tidak mengurangi profesi yang dia jalani selama ini. Dia salah seorang pengajar di sebuah universitas dan juga dia salah seorang pemimpin di sebuah perushaan keluarga nya.Budi juga pinter dalam bergaul dan mempunyai cita cita yg sangat tinggi tapi dia tidak pernah sombong dan dia selalu menjadi orang yang low profil. Sebuah cita cita yang ingin dia raih yaitu ingin sekolah di luar negeri. tapi satu yg sangat kurang baginya..dia tidak pernah berhasil belajar bhs inggris selalu bahasa menjadi sebuah hambatan buat nya.
Bahkan dia pernah berkata" dari pada di suruh belajar bahasa mendingan ngerjain soal matematika satu gudang....." tapi usaha nya tidak sampai disitu...Budi selau mencoba dan mencari beasiswa yg bisa mengantar sebuah mimpinya...dan dia mencoba mengirim beberapa aplikasi beaisiswa...hampir 10 lamaran yg dia kirim blm ada jawaban...kerja keras nya selama 3 bulan tidak mengurangi semgat yg dia punya.

Suatu hari Budi menerima surat penerimaan dan dia di terima untuk wawancara di beasiswa DAAD, hari berikut nya dia juga di terima di sebuah beasiswa ke Perancis yang bertajuk bantuan untuk korban Tsunami Aceh. Budi adalah putra Aceh yang merupakan korban tsunami, keluarganya semua nya hilang karena bencana tsunami yg menimpa keluarga nya.

Setelah sekian lama dia mencoba dan mencari beasiswa dan ikut wawancara dimana mana akhirnya dia menerima sebuah email untuk mengikuti tes wawancara, dan Budi pun ikut wawancara..dan ini bukan yg pertama bagi nya...dan Esok nya dia juga harus ikut wawancara di tempat pemberian beasiswa yg lain. Akhirnya dia di terima sekaligus di dua sponsor, pertama dia lulus di DAAD dan akan berangkat setahun akan datang. kemudian yg kedua dia lulus di Perancis dengan beasiswa pemerintah perancis untuk orang ACEH.

Sehari kemudian, Budi mencari temen temen yang lulus dalam program beaiswa ACEH, sebuah kebanggaan dalam perestiwa ini, saya relakan tinggalkan beasiswa ke German dengan alasan Beasiswa perancis lebih ke arah orang Aceh. pemikirian Budi memang sedikit Idealis dari temen temen nya. Kemudian saya mencoba mencari temen yg akan berangkat ke Perancis, di dalam kontrak beasiswa kita di haruskan belajar bahasa perancis 3 bulan.

Bahasa perancis yang harus kita lalui akan di laksanakan di Bandung. karena beasiswa ini beasiswa untuk Orang ACEH maka kita akan coba unutk ketemu bersama untuk yang pertama kali nya.Akhirnya kita bisa ketemu calon penerima beasiswa untuk orang ACEH.
Kita ketemu 8 orang dengan budi di perpustakaan Universitas, mereka adalah Andi, Susi, Kiki, Roni , Nini , Marie dan Muti.

Andi adalah seorang Putra Aceh yang baru saja tamat di sebuah Universitas di ACEH, bahkan dia belum punya ijazah bahkan belum wisuda, profilnya: Sedikit pendiam, ramah dan sangat baik namun sedikit tertutup dengan orang lain. Dia lulus daris ebuah fakultas dengan predikat yang sangat baik.

Susi adalah seorang Putri Aceh yang baru juga menyelesaikan studi nya, dan dia bekerja di kampus membantu dosen dosen nya. Susi juga berfrofesi soerang dosen honor di universitas lain.Cewek yang tinggi dan sulit bgt untuk senyum dan sangat sensitif. wataknya yang keras dan sedikit strik tentang agama.

Kiki adalah seorang putri campuran Batak dan Aceh, dia kuliah di sebuah universitas di luar Aceh, Cewek yang pinter, gigih dan selalu berusaha dan rajin, dia juga salah satu putri ygn pinter dan dia bekerja di sebuah kantor di Jakarta. Kiki sudah lama meninggalkan Aceh, dan kali ini dia pulang hanya untuk mengikuti beasiswa untuk orang Aceh.

Roni adalah seorang cowok yang mengaku orang Aceh, tapi tidak punya darah Aceh sama sekali, cowok yang rajin, tidak banyak berbicara, sedikit berwibawa dan suka senyum penuh dengan magna, maklum beliau asli dari pulau jawa tepat nya di Kediri.

Nini adalah seorang cewek yg sedikit tenang, santai, dan semuanya dinikmati hidup ini. Nini saat itu sedang bekerja di sebuah prusahaan kontraktor, dan dia merupakan putri Aceh yang sudah melalang buana dalam pencarian kerja nya.

Muti adalah temen akrab Nini dan mereka telah bersama sejak duduk di bangku menengah pertama. Muti adalah cewek Aceh yang cantik, dia pernah bekerja di sebuah maskapai sebagai pramugari. cewek yg fleksibel dan sedikit bermode dari temen temen yang lain.

Marie adalah seorang putri yang tinggal di sebuah kota di Aceh, cewek Aceh yang pinter banget masak, dan tak diragukan lagi kalau marie ikut dalam acara masak, sampai saat ini reputasi nya belum terkalahkan. Marie juga paling banyak temen nya dan dia paling di senangi dengan temen temen nya.

Putra dan putri ini yang akan di utus untuk membangun Aceh nanti nya.kesepakatan itupun kita realisasikan dengan surat perjanjian diatas materai. Sebuah amanat yang harus kami emban selain membangun Aceh nanti nya adalah mejemput impian demi masa depan.

Setelah kita bertemu bersama, kemudian kita pu masing masing harus mengurus surat surat yang di butuhkan untuk keberangkatan sperti paspor dan surat lainnya. dalam 2 minggu kedepan kita harus berada di bandung. Kiki dan Roni sudah lama tinggal di Bandung karena mereka kuliah disana dan juga tinggal menetap disana. akhirnya kita berangkat bersama pada tanggal 14 september 2005 ke Bandung. Budi, Andi, Susi, dan Marie berangkat bareng ke Jakarta dengan pesawat Garuda Indonesia. Kiki dan Roni sudah duluan berangkat ke Bandung dan mereka ke Aceh hanya unutk ikut beasiswa untuk orang Aceh. Nini dan Muti berangkat dua hari berikut nya.

Lalu mereka tiba di Jakarta dan semua nya tinggal di Wisma PU di Bandung kecuali Kiki dan Roni krn mereka punya rumah di Bandung...
Nah bagaimana nasib 8 student itu yang berjuang demi Aceh...?
Benarkan mereka berjuang untuk Aceh....atau hanya memanfaatkan moment...

... bersambung.

0 commentaires: